Jenis-Jenis Penyakit Ginjal
Jenis-Jenis Penyakit Ginjal Ada berbagai jenis penyakit pada ginjal yang perlu di waspadai. Pasalnya, bila tidak di tangani atau terlambat mendapatkan penanganan, kondisi ini bisa semakin parah. Mengingat bahwa fungsi ginjal pada tubuh sangat vital, maka kesehatan organ yang satu ini penting untuk di jaga. Lantas, apa saja macam-macam penyakit pada ginjal yang perlu di waspadai? Mari simak pembahasan selengkapnya melalui ulasan di bawah ini.
Jenis-Jenis Penyakit pada Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Ginjal adalah salah satu organ vital di dalam tubuh manusia yang berfungsi menyaring darah dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk urine. Di samping itu, ginjal juga berperan dalam mengatur produksi sel darah merah, menjaga kekuatan tulang, serta mengontrol tekanan darah, pH darah, dan kadar elektrolit agar tetap stabil.
Mainkan sekarang juga: Slot bet 100 rupiah gacor
Penyakit pada ginjal dapat menyebabkan fungsi ginjal terganggu, sehingga zat-zat berbahaya yang seharusnya di saring justru menumpuk di dalam tubuh. Berikut adalah uraian mengenai jenis-jenis penyakit ginjal yang perlu di waspadai.
1. Infeksi Ginjal
Infeksi ginjal (pyelonephritis) adalah gangguan pada ginjal yang sering kali terjadi akibat infeksi bakteri yang mulanya berasal dari kandung kemih atau saluran kemih. Perpindahan bakteri menuju ginjal dapat terjadi bila ada sumbatan pada saluran kemih atau infeksi saluran kemih yang tidak diobati.
Gejala utama infeksi ginjal adalah rasa nyeri pada pinggang atau punggung. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan penderitanya mengalami demam, lemas, mual, nyeri saat buang air kecil, dan urine berdarah atau bernanah.
2. Batu Ginjal
Salah satu jenis penyakit pada ginjal yang paling sering terjadi adalah batu ginjal. Munculnya batu di dalam ginjal di sebabkan oleh tumpukan zat tertentu yang memicu endapan, hingga membentuk gumpalan keras seperti batu atau kristal. Zat-zat tersebut biasanya berupa asam urat, kalsium, dan oksalat.
Bila batu berukuran kecil, penderita biasanya tidak mengeluhkan gejala apa pun. Gejala baru terasa jika ukuran batu ginjal sudah membesar dan melukai dinding saluran kemih atau menyumbat saluran kemih. Gejala yang muncul berupa nyeri saat buang air kecil dan perubahan warna urine menjadi gelap (terkadang seperti teh).
Adapun beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit batu ginjal adalah riwayat batu ginjal pada keluarga, kurang minum air putih, terlalu sering mengonsumsi makanan yang asin dan manis, serta mempunyai riwayat penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih (ISK).
3. Gagal Ginjal Kronis dan Akut
Gagal ginjal kronis adalah kondisi ketika fungsi ginjal mengalami penurunan secara bertahap, umumnya berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Kondisi ini sering kali di picu oleh penyakit tertentu, seperti diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi (tekanan darah tinggi), infeksi ginjal, serta penyakit autoimun.
Sementara itu, gagal ginjal akut adalah gagal ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Kondisi ini biasanya di sebabkan oleh dehidrasi berat, sepsis, perdarahan hebat, cedera pada ginjal, atau akibat sumbatan pada saluran kemih yang menyebabkan cairan mengalir kembali ke ginjal.
Adapun beberapa gejala gagal ginjal kronis adalah pembengkakan di kaki, sesak napas, lemas, pucat, gatal-gatal, mual, kram otot, hilangnya nafsu makan, dan sulit tidur. Sedangkan, gejala umum gagal ginjal akut, di antaranya pembengkakan di kaki, lebih jarang buang air kecil, sesak napas, pingsan, hingga kejang.
Baca juga: 9 Tanda-Tanda Hamil
4. Nefropati Diabetik
Nefropati diabetik adalah penyakit pada ginjal yang merupakan salah satu komplikasi diabetes. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka panjang. Nefropati diabetik dapat memicu gejala berupa pembengkakan (edema) pada tungkai, lengan, dan wajah, penurunan berat badan, serta urine berbusa, gatal-gatal, dan tubuh terasa lemas.
Penyakit ini umumnya tidak dapat di sembuhkan, namun dokter dapat melakukan perawatan agar gejalanya tidak semakin parah serta mencegah timbulnya komplikasi lain. Dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat pengontrol tekanan darah dan gula darah, diet rendah garam, serta terapi cuci darah atau hemodialisis bila di perlukan.
5. Tumor Ginjal
Jenis penyakit pada ginjal berikutnya adalah tumor ginjal. Kondisi ini terjadi akibat pertumbuhan sel abnormal di dalam ginjal yang memicu timbulnya benjolan. Tumor yang berukuran kecil umumnya bersifat jinak. Sedangkan, tumor yang berukuran besar sering kali bersifat ganas dan bisa berkembang menjadi kanker ginjal.
Hingga kini, belum di ketahui secara pasti apa penyebab tumor ginjal. Akan tetapi, terdapat sejumlah faktor yang di duga bisa meningkatkan risiko munculnya tumor pada ginjal, seperti riwayat tumor ginjal pada keluarga, pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan minum alkohol, hingga terdapat riwayat penyakit pada ginjal.
6. Sindrom Nefritik
Sindrom nefritik merupakan penyakit pada ginjal yang di sebabkan oleh peradangan di glomerulus (bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah) akibat infeksi, gangguan autoimun, atau kelainan genetik. Beberapa gejala sindrom nefritik, di antaranya demam, tekanan darah tinggi, nyeri perut, urine berdarah (hematuria), serta edema (bengkak) pada kaki, lengan, dan mata akibat penumpukan cairan.
7. Sindrom Nefrotik
Berbeda dengan sindrom nefritik yang di sebabkan oleh adanya peradangan pada glomerulus, sindrom nefrotik terjadi akibat adanya kebocoran pada glomerulus. Akibatnya, terdapat banyak protein di dalam urine. Kondisi ini sering di kaitkan dengan beberapa penyakit, seperti lupus, infeksi, dan diabetes. Adapun beberapa gejala yang dapat di sebabkan oleh penyakit ini adalah edema (bengkak) pada mata, lengan, dan kaki, urine berbusa, serta kehilangan nafsu makan.
8. Penyakit Ginjal Polikistik
Penyakit ginjal polikistik adalah penyakit pada ginjal yang berkembang secara perlahan dan dalam waktu yang lama. Kondisi ini di tandai dengan munculnya banyak kista di dalam ginjal, sehingga mengubah ukuran dan fungsi ginjal. Penyakit ginjal ini umumnya di sebabkan oleh kelainan genetik atau cacat pada gen yang di turunkan dari orang tua.